![Jurus Komdigi Percepat Transformasi Digital Nasional Menuju Target 2030 (CNBC Indonesia TV)](https://awsimages.detik.net.id/visual/2024/10/30/jurus-komdigi-percepat-transformasi-digital-nasional-menuju-target-2030-cnbc-indonesia-tv_169.png?w=715&q=90)
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Hokky Situngkir mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini sudah melek Internet. Hal ini terlihat dari persentase penetrasi Internet di Indonesia yang telah mencapai 79%.
Angka tersebut dinilainya sangat tinggi bila dibandingkan rata-rata penetrasi negara lain di dunia yang hanya 66%.
“Jadi rata-rata screen time kita di depan (computer) itu, sudah 8 sampai 9 jam. Hampir 9 jam lho. Artinya apa? Sepertiga hidup kita sudah di depan layar,” jelas Hokky dalam Road to CNBC Indonesia Awards ‘Best Technology’, Rabu (30/10/2024).
Kondisi tersebut lanjut Hokky menjadi sebuah peluang besar dalam mendorong ekonomi digital di RI. Hal ini juga didukung oleh jumlah penduduk dan juga budaya masyarakat di Indonesia yang luar biasa.
“Kita tadi bicara soal startup, bicara soal game, kita ini kan negara lautan konten ya. Kita punya budaya, kita punya keunikan, keberagaman yang luar biasa. Nah ini kalau misalnya kita dorong terus untuk menjadi digital dan menjadi bagian dari konten online, ini dampaknya luar biasa,” terangnya.
Seperti diketahui, Menko Airlangga sebelumnya sempat memaparkan bahwa ekonomi digital Indonesia telah mencapai nilai sebesar USD 90 miliar dan pada tahun 2025 diharapkan akan berada dalam kisaran USD 130 miliar.
Hal ini juga selaras dengan potensi peningkatan ekonomi digital di regional ASEAN yang berpenduduk sekitar 600 juta. Dengan implementasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA), nilai ekonomi digital di kawasan ASEAN pada 2030 yang semula diperkirakan oleh berbagai lembaga studi mencapai USD1 triliun akan meningkat hingga dapat mencapai USD2 triliun.