Mongolia jadi tuan rumah FIBA 3×3 Asia Cup 2027

Mongolia jadi tuan rumah FIBA 3x3 Asia Cup 2027

Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) secara resmi menunjuk Mongolia sebagai tuan rumah Piala Asia Bola Basket 3×3 2027 atau FIBA 3×3 Asia Cup 2027, yang dilaksanakan di Ulaanbaatar, pada 31 Maret sampai dengan 4 April.

Dalam keterangan FIBA yang dikutip di Jakarta, Rabu, keputusan itu semakin mempertegas posisi Mongolia sebagai salah satu pusat pertumbuhan bola basket 3×3 di Asia.

“Mongolia terus membuktikan dirinya sebagai pusat kelas dunia dalam bola basket 3×3,” kata Direktur Pelaksana FIBA 3×3 Alex Sanchez.

Ia menjelaskan, penunjukan itu dilakukan setelah Mongolia berhasil menyelenggarakan FIBA 3×3 World Cup 2025, yang saat itu mampu menghadirkan 50 ribu penggemar guna memenuhi Lapangan Sukhbaatar, untuk menyaksikan ajang internasional tersebut.

Selain itu, tambah dia, penampilan gemilang tim nasional wanita Mongolia, yang berhasil melaju hingga final, menjadi sorotan utama turnamen dan mendapat sambutan luar biasa dari publik.

Bahkan, Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh menerima langsung para pemain dan menganugerahi mereka gelar atlet kehormatan.

“Kami sangat senang bisa kembali ke Ulaanbaatar, 10 tahun setelah Mongolia mencatat sejarah sebagai tuan rumah FIBA 3×3 Asia Cup pertama pada 2017,” ujar Sanchez.

Penunjukan Mongolia itu menambah daftar panjang keberhasilan negara tersebut dalam menggelar ajang internasional 3×3.

Sebelumnya, negara itu sukses menjadi tuan rumah FIBA 3×3 U-18 World Cup 2019, FIBA 3×3 U-23 World Cup 2024, serta menjadi lokasi rutin untuk FIBA 3×3 Women’s Series, dan FIBA 3×3 World Tour.

Keberhasilan tersebut menunjukkan komitmen kuat Mongolia dalam mengembangkan olahraga bola basket 3×3, sekaligus membuktikan kapasitasnya sebagai tuan rumah acara olahraga bertaraf dunia.

Puluhan warga Kembangan Selatan Jakbar mengungsi imbas banjir

Puluhan warga Kembangan Selatan Jakbar mengungsi imbas banjir

Puluhan warga di wilayah Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat terpaksa mengungsi ke Masjid Jami Attaqwa lantaran rumah mereka masih terendam banjir.

Seorang pengungsi bernama Mei, mengaku telah menetap di lokasi pengungsian sejak Minggu (6/7) sore bersama tiga anak balitanya. Hingga hari Selasa (8/7) masih bertahan di masjid tersebut.

“Kita di sini sudah ketemu tiga malam dari hari Minggu,” ujar Mei kepada wartawan dilokasi, Selasa.

Kendati pun cukup sulit mengurus ketiga anaknya, Mei bersyukur karena bantuan dari pemerintah mulai berdatangan. Menurutnya, Lurah setempat telah menyalurkan bantuan makanan dan perlengkapan kebutuhan dasar kepada para pengungsi.

“Alhamdulillah-nya Pak Lurah tadi pagi sudah ke sini memberikan bantuan berupa nasi kepada para pengungsi,” kata Mei.

Senada dengan Mei, pengungsi lain bernama Zaki mengaku bahwa selain bantuan logistik, warga pengungsi juga mendapat pelayanan kesehatan dari pihak puskesmas setempat.

“Tadi pagi juga ada pihak Puskesmas memberikan pengecekan kesehatan gratis,” kata Zaki.

Menurutnya, bantuan yang diberikan cukup membantu meringankan beban para pengungsi yang mayoritas terdiri dari anak-anak dan lansia.

“Cukup membantu pastinya ya karena kan akses kita tertutup banjir, jadi kita susah masak, mau melakukan apapun juga jadi susah, ya jadinya dengan bantuan-bantuan yang diberikan pastinya membantu kita banget,” tutur Zaki.

Hingga saat ini, para pengungsi masih menunggu surutnya air untuk dapat kembali ke rumah masing-masing.

“Untuk sementara bertahan di sini aja pilihannya,” imbuh Zaki.

Emas & Batu Bara Bakal Kena Bea Keluar, Ini Penjelasan Dirjen BC

Dirjen Bea Cukai, Djaka Budi Utama saat Konferensi Pers APBN KITA bulan Mei 2025. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pemerintah dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati perluasan basis penerimaan bea keluar, terutama untuk produk emas dan batu bara.

Hal ini terungkap dalam rapat kerja antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama Komisi XI DPR, hari ini, Senin (7/7/2025).

“Perluasan basis penerimaan bea keluar, diantaranya terhadap produk emas dan batu bara dimana pengaturan teknisnya mengacu pada peraturan Kementerian ESDM,” papar Misbakhun.

Sebagai catatan, produk emas sudah dikenakan bea keluar. Namun, hanya untuk produk konsentrat dan emas mentah saja. Kemudian, batu bara tidak dikenakan bea keluar sejak 2006.

Menanggapi hal ini, Dirjen Bea dan Cukai Kementerian keuangan, Djaka Budhi mengatakan bahwa kebijakan ini baru akan diberlakukan. Selama ini, beberapa komoditas seperti emas dan batu bara belum dikenakan bea keluar karena masih dalam bentuk bahan mentah.

“Sepertinya baru yah karena kan kemarin itu tidak dipungut karena mungkin ada yang bahan mentah itu ya,” ujar Djaka saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (7/7/2025).

Menurut Djaka, masa bebas bea keluar akan segera berakhir, terutama untuk PT Freeport Indonesia (PTFI). Nantinya, ekspor bahan mentah yang tadinya tidak dikenakan bea keluar akan dikenakan pungutan.

“Mungkin bahan mentah nya ke depan sudah selesai masa ekspor bahan mentah itu yang Freeport itu kan sudah habis waktunya mungkin itu aja,” ujar Djaka.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi H. Amro pun menjelaskan bahwa tarif bea masuk akan ditentukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kendati demikian, peraturan tetap akan diteken oleh Kementerian Keuangan.

“Sebenarnya tarifnya itu kalau emas dan batubara, kan jelas tadi itu tarifnya ditentukan oleh ESDM. ESDM mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk membuat PMK. Memang itu kan otoritas daripada Kementerian ESDM,” ujar Fauzi H. Amro saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (7/7/2025).

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan PT Freeport Indonesia (PTFI) kemungkinan akan dikenakan bea keluar 7,5% untuk konsentrat tembaga bila nantinya diberikan izin ekspor.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan bahwa pengenaan bea keluar sejatinya merupakan ranah dari Kementerian Keuangan. Namun, ia memastikan bahwa minimal penetapan untuk bea keluar yakni 7,5%.

“Oh itu jangan ditanya ke kita dong. Ke Keuangan (Kementerian Keuangan) dong. Minimalnya 7,5%,” kata dia di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Sungai Seine Berubah Jadi Kolam Renang Raksasa setelah 100 Tahun

Orang-orang berenang di Sungai Seine di lokasi Bras Marie, dibuka untuk perenang yang menandai sesi pemandian umum pertama di jalur air bersejarah ibu kota, di Paris, Prancis, 5 Juli 2025. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Otoritas Kota Paris kembali mengundang warganya untuk berenang di Sungai Seine yang ikonik. Sebelumnya, selama 100 tahun terakhir warga dilarang berenang di Sungai Seine, sebagaimana laporan Euro News.

Dengan biaya sekitar US$1,5 miliar (sekitar Rp24 miliar), pemerintah kota melakukan operasi pembersihan besar-besaran di Sungai Seine agar dapat digunakan untuk berenang.

Sejak 5 Juli, tiga lokasi renang bagi warga umum akan dibuka di sepanjang Sungai Seine. Satu di dekat Notre Dame, satu lagi di dekat Menara Eiffel, dan yang ketiga di timur Paris.

Tempat-tempat tersebut dapat digunakan secara gratis, diawasi oleh penjaga, dan akan beroperasi sesuai jadwal harian sepanjang musim panas.

Sistem bendera berkode warna, yakni hijau untuk aman, merah untuk tidak. Kode ini akan memberi tahu pengunjung apakah sudah waktunya berenang atau hanya berjemur.

Namun, banyak warga Paris masih ragu untuk mengambil risiko. Permukaan Sungai Seine masih terlihat keruh, sampah berserakan, dan tingkat bakteri diketahui berfluktuasi seiring cuaca.

Dan Angelescu, seorang ilmuwan dan pendiri Fluidion, telah menguji kualitas air sungai itu secara independen selama bertahun-tahun.

Ia memperingatkan bahwa metode pengujian resmi saat ini mungkin tidak mencerminkan risiko yang sebenarnya secara akurat.

“Yang kami lihat adalah bahwa kualitas air di Sungai Seine sangat bervariasi dan memang demikian, hanya ada beberapa hari dalam musim berenang di mana saya akan mengatakan kualitas air dapat diterima untuk berenang, menurut peraturan yang berlaku saat ini,” ucap Dan, dikutip dari Euro News, Minggu (6/7/2025).

“Yang dapat kami katakan adalah kami dapat mengangkat tangan dan berkata, lihat, ilmu pengetahuan saat ini tidak mendukung penilaian terkini tentang keselamatan air yang digunakan di sungai-sungai sekitar Paris, dan kami rasa ada risiko besar yang tidak terdeteksi sama sekali,” tegasnya.

Kendati begitu, dengan lebih dari 35 spesies ikan yang kini menjadikan Sungai Seine sebagai rumah mereka, dibandingkan dengan hanya segelintir pada era 1970-an, jelas bahwa pembersihan telah memberikan dampak. Namun, apakah warga Paris akan mengikuti ikan-ikan itu ke dalam air masih harus dilihat lebih jauh.

Perbedaan Muka Orang Kaya dan Miskin Tampak Jelas Menurut Riset

Perbedaan Wajah Orang Kaya dan Miskin

Wajah ternyata bisa “berbicara” lebih dari yang kita duga. Sebuah riset dari Universitas Toronto mengungkap, kondisi finansial seseorang bisa dikenali hanya dari ekspresi wajahnya bahkan ketika ekspresinya netral.

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology, para peneliti menampilkan 160 foto hitam putih pria dan wanita dengan wajah tanpa ekspresi dan tanpa aksesori. Separuh dari subjek merupakan individu dari kalangan kaya, sisanya berasal dari kelas pekerja.

Lalu, partisipan lain diminta menebak kelas sosial masing-masing wajah. Hasilnya mengejutkan yaitu sekitar 68% tebakan mereka benar, meski mereka sendiri tidak bisa menjelaskan alasannya.

“Ketika ditanya bagaimana caranya, mereka tidak tahu. Mereka tidak menyadari bagaimana bisa menebaknya dengan benar,” kata peneliti R-Thora Bjorsdottir, dikutip dari CNBC Make It di Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Dilihat dari Mata dan Mulut

Untuk mendalami temuan ini, para peneliti memperbesar fitur wajah seperti mata dan mulut. Hasilnya tetap konsisten. Ciri-ciri emosional yang terekam permanen dalam wajah ternyata membantu orang menebak status sosial seseorang, bahkan dari foto diam.

Orang dengan latar belakang finansial lebih baik cenderung memiliki ekspresi wajah yang terlihat lebih bahagia dan tenang. Sebaliknya, mereka yang berasal dari ekonomi lemah menunjukkan raut yang lebih tegang dan tertekan, meskipun dalam kondisi diam sekalipun.

“Studi ini menunjukkan bahwa perbedaan kekayaan dapat tercermin pada wajah seseorang,” jelas Bjorsdottir.

Namun peneliti lain, Nicholas O. Rule, mengingatkan bahwa persepsi berbasis wajah ini bisa berbahaya. Jika masyarakat terus menilai seseorang hanya dari raut mukanya, ini bisa memperkuat stereotip dan memperparah ketimpangan.

“Ini bisa jadi bagian dari siklus kemiskinan. Perlakuan berbeda terhadap orang yang dianggap ‘berwajah kaya’ bisa menciptakan ketidaksetaraan yang makin sulit diputus,” ujar Rule.

Kas138

UMKM Rempah Lokal Makin Mendunia Berkat BRI

Dok BRI

Produk lokal bernama Labuna mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional. Labuna yang merupakan singkatan dari Lada Bubuk Nusantara menjadi salah satu brand rempah andalan yang mengisi dapur-dapur Indonesia.

Didirikan pada 2017 oleh Rudi, pemuda asal Mojokerto, Jawa Timur, Labuna berawal dari kejelian melihat peluang pasar lada bubuk kemasan sachet yang saat itu belum banyak digarap oleh pelaku lokal. Meski menghadapi persaingan dengan merek-merek mapan, Rudi yakin dan memulai usahanya dari nol dengan komitmen menghadirkan rempah-rempah berkualitas dalam kemasan praktis sembari memberdayakan petani lokal.

Labuna awalnya memproduksi lada bubuk. Seiring berjalannya waktu Labuna memperluas lini produk ke rempah-rempah lain, seperti kunyit bubuk, ketumbar bubuk, hingga bumbu khas Nusantara lainnya.

Kini distribusi produk Labuna menjangkau berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh hingga Sorong, Palu, Samarinda, dan kota-kota besar di Pulau Jawa.

Marketing Labuna Libri Annisa menyebut transformasi Labuna sebagai UMKM naik kelas tak lepas dari peran BRI melalui program Pengusaha Muda Brilian (PMB). Sejak bergabung dengan PMB pada 2022, Labuna mendapatkan pelatihan intensif, mentoring, hingga evaluasi menyeluruh dalam pengembangan produk, pemasaran, dan manajemen usaha.

“Banyak hal bermanfaat dan membantu yang didapat dari PMB BRI,” ujar dia dikutip Sabtu (21/6/2025).

Puncak pencapaian Labuna sebagai UMKM binaan BRI terjadi pada ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Labuna sukses meraih penghargaan Best Expo, pengakuan atas kualitas produk dan kesiapan menghadapi pasar yang lebih luas.

Atas prestasi tersebut, BRI merekomendasikan Labuna untuk mewakili Indonesia dalam ajang Food & Hotel Asia (FHA) di Singapura, salah satu pameran industri makanan dan minuman terbesar di Asia.

“Alhamdulillah kami diikutsertakan dalam event FHA oleh BRI, mewakili Indonesian Pavilion, setelah mendapatkan gelar Best Expo pada BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Dari event tersebut kami mendapatkan banyak channel dari potential buyer, baik itu di Asia maupun dari berbagai benua lainnya,” jelas Libri.

Menurut dia, dukungan ini menjadi langkah awal Labuna untuk masuk ke pasar ekspor dan memperkenalkan kekayaan rempah Nusantara ke dunia internasional. Kisah pertumbuhan Labuna turut tercermin dari capaian omzet yang kini melonjak dari semula puluhan juta per bulan menjadi ratusan juta setiap bulan.

“Perjalanan ini menunjukkan bahwa UKM lokal mampu bertumbuh signifikan jika mendapatkan dukungan yang tepat,” terang dia.

Melihat potensi pasar dan permintaan yang terus meningkat, dia menegaskan, Labuna berharap agar dukungan terhadap sektor hulu, khususnya petani rempah, juga diperkuat.

“Jika petani juga diberi program pengembangan oleh BRI, akan ada peningkatan produksi. Ini penting agar keberlanjutan suplai tetap terjaga,” pungkas Libri.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa keberhasilan Labuna merupakan contoh komitmen BRI dalam mendukung UKM untuk naik kelas.

“Melalui program seperti Pengusaha Muda Brilian dan BRI UMKM EXPO(RT), BRI menghadirkan ekosistem pemberdayaan yang terintegrasi. Tak hanya memberikan pembiayaan, kami juga fokus pada peningkatan kapasitas usaha dan perluasan akses pasar, termasuk pasar global,” ujar Agustya.

Menurutnya, prestasi Labuna tidak hanya mencerminkan keberhasilan satu entitas usaha, tetapi juga keberhasilan pendekatan strategis dalam membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh dan berdaya saing.

“Semakin banyak UMKM seperti Labuna yang kami dorong untuk go global, semakin besar pula kontribusi sektor usaha rakyat terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Agustya.

“Labuna bukan sekadar kisah sukses bisnis lokal. Ini adalah bukti sinergi antara semangat kewirausahaan, pemberdayaan petani, dan dukungan institusi finansial nasional dalam menciptakan dampak ekonomi yang luas. Dari dusun kecil di Mojokerto, kini Labuna siap membawa harum rempah Indonesia ke panggung dunia,” pungkas dia.

iPhone Lipat Pertama Segera Tiba, Samsung Ketiban Durian Runtuh

Konsep iPhone layar lipat

Apple dikabarkan tengah bersiap merilis iPhone lipat pertamanya pada tahun depan. Informasi ini diungkap oleh analis kenamaan Ming-Chi Kuo.

Kuo menyebut perangkat tersebut kemungkinan akan menggunakan layar buatan Samsung Display.

Samsung disebut bakal memproduksi hingga 8 juta panel layar lipat untuk Apple pada 2026. Meski demikian, komponen lain seperti engsel masih belum difinalisasi. Kuo juga memprediksi iPhone lipat ini akan dijual dengan harga premium.

Kuo merupakan analis dari TF International Securities yang selama ini dikenal akurat dalam memprediksi rantai pasok elektronik, khususnya produk-produk Apple.

Dalam unggahan di platform X, ia menambahkan bahwa rencana Apple ini masih bisa berubah tergantung pada kondisi pasar dan kesiapan teknis, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (20/6/2025).

Apple sendiri belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.

Langkah ini dinilai sebagai upaya Apple untuk mendongkrak kembali daya tarik iPhone, yang saat ini masih menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan dengan nilai penjualan mencapai US$201 miliar di tahun fiskal 2024. Namun, pendapatan iPhone tercatat stagnan sejak puncaknya pada 2022.

Sementara itu, para kompetitor seperti Samsung dan Huawei sudah lebih dulu menjajal pasar ponsel lipat sejak 2019. Meski menawarkan pengalaman layar besar dalam format ringkas, perangkat lipat masih menghadapi berbagai kendala seperti bekas lipatan layar dan durability.

Selain itu, daya tarik pasar terhadap ponsel lipat belum sepenuhnya baik. Firma riset TrendForce mencatat, hanya 1,5% dari seluruh ponsel yang terjual saat ini merupakan ponsel lipat.

Counterpoint menambahkan bahwa pasar ponsel lipat hanya tumbuh 3% pada 2024 dan diprediksi menyusut di 2025.

Dibuka Beasiswa Kuliah S1 di Korea Selatan, Cek Syaratnya!

Orang-orang memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 di Yeouido Hangang River Park di Seoul, Korea Selatan. (Chris Jung/NurPhoto via Getty Images)

Global Korea Scholarship (GKS) menjadi incaran pelajar internasional yang ingin melanjutkan studi secara gratis di Korea Selatan. Setelah program magister dan doktoral diumumkan hasil seleksinya kemarin, kini giliran jenjang sarjana (S1) yang pendaftarannya diprediksi bakal dibuka September mendatang sehingga persiapan pun bisa matang.

GKS adalah beasiswa penuh dari pemerintah Korea Selatan yang mencakup biaya kuliah, pelatihan bahasa Korea, tiket pesawat pulang-pergi, hingga tunjangan hidup bulanan. Program ini ditujukan bagi warga negara asing dari negara-negara yang ditetapkan oleh NIIED (National Institute for International Education).

Untuk jenjang sarjana, beasiswa mencakup 1 tahun pelatihan bahasa Korea dan 4-6 tahun masa studi tergantung jurusan yang dipilih. Adapun syarat utamanya adalah lulusan SMA sederajat, berusia di bawah 25 tahun, dan memiliki nilai akademik minimal setara 80%.

Salah satu penerima beasiswa GKS, Nadhifah Salsabila, membagikan pengalamannya belajar di Korea Selatan. Ia mengaku awalnya tidak memiliki kemampuan bahasa Korea, namun berhasil lolos dan menempuh studi di Sungkyunkwan University setelah sebelumnya mengikuti program pertukaran pelajar di Sejongyang University.

“Waktu saya daftar GKS, saya belum bisa bahasa Korea. Tapi saya belajar keras, ikut kegiatan kampus, dan mencoba ngobrol dengan mahasiswa lokal. Di situlah saya banyak belajar, bukan cuma akademik tapi juga budaya,” kata Nadhifah dalam acara “Melanjutkan Pendidikan Korea” yang digelar Korean Culture Center (KCC) Indonesia belum lama ini.

Nadhifah juga menceritakan bagaimana ia menemukan komunitas Muslim di Korea dan terlibat dalam festival budaya Indonesia di kampus. “Banyak orang Korea yang ingin tahu tentang Islam. Saya merasa bisa jadi jembatan budaya juga, bukan cuma mahasiswa biasa,” ujarnya.

Direktur Korea Culture Center (KCC) Indonesia, Kim Yong Woon menyampaikan, Korea kini semakin gencar membuka peluang studi untuk mahasiswa asing, termasuk dari Indonesia.

“Banyak universitas di provinsi kesulitan mendapatkan mahasiswa baru, makanya mereka aktif promosi dan memberikan diskon hingga beasiswa,” ujar Kim di Jakarta.

Hal ini bukan tanpa alasan, kata ia, karena populasi usia kuliah di Korea mengalami penurunan, sehingga banyak kampus, terutama di luar Seoul berlomba-lomba menarik mahasiswa internasional dengan skema promosi, keringanan biaya kuliah, dan program beasiswa penuh. GKS inilah yang menjadi salah satu bentuk dukungan konkret dari pemerintah Korea.

“GKS itu memberikan tunjangan hingga USD 800 per bulan dan dibarengi kemudahan izin kerja paruh waktu yang legal bagi mahasiswa asing dan dukungan ini bertujuan agar mahasiswa dapat fokus belajar tanpa terlalu terbebani soal biaya hidup,” kata ia.

GKS tidak hanya menawarkan kesempatan akademik, tetapi juga membuka jalan untuk pertukaran budaya dan pengalaman internasional yang mendalam. Proses seleksi GKS terbagi menjadi dua jalur utama, yaitu Embassy Track (melalui Kedutaan Besar Korea Selatan di negara masing-masing) dan University Track (langsung melalui universitas Korea yang ditunjuk).

Situs resmi beasiswa GKS dapat diakses melalui studyinkorea.go.kr maupun di situs resmi Kedutaan Besar Korea. Meskipun pengumuman resmi pembukaan GKS undergraduate 2025 belum dirilis, calon pendaftar disarankan untuk mulai mempersiapkan dokumen dan memantau informasi terbaru dari Kedutaan Korea dan laman resmi NIIED.

Kas138

Ecommerce Jadi Gudang Narkoba, Transaksi Tembus Rp 4,7 Triliun

Polisi Portugal menyita 4,2 ton kokain yang disembunyikan di antara tumpukan pisang di sebuah kapal kargo. (AFP via Getty Images/PATRICIA DE MELO MOREIRA)

Ecommerce bernama Archetyp Market diam-diam menjadi pasar narkoba yang telah lama beroperasi. Kabarnya transaksi di platform tersebut mencapai US$289 juta atau sekitar Rp 4,7 triliun.

Polisi gabungan berhasil membongkar gudang obat-obatan yang berdiri sejak Mei 2020 tersebut. Penegak hukum melakukan operasi Deep Sentinel dipimpin oleh kepolisian Jerman yang didukung Belanda, Rumania, Spanyol, Swedia dan juga Europol.

Terungkap penjual dalam platform Archetyp Market menyediakan akses ke sejumlah besar narkoba. Mulai dari kokain, amfetamin, heroin, ganja, MDMA, dan opioid sintetis. Archetyp menjadi rumah bagi 3.200 vendor yang melakukan registrasi dan lebih dari 17 ribu terdaftar.

Transaksi yang dikumpulkan semuanya dalam bentuk mata uang kripto Monero. Selama lima tahun terakhir, Archetyp digunakan lebih dari 612 pengguna.

Sejumlah orang ditangkap terkait operasi tersebut. Salah satunya warga negara Jerman berusia 30 tahun yang dicurigasi sebagai administrator dan ditangkap di Barcelona Spanyol, dikutip dari Bleeping Computer, Selasa (17/6/2025).

Seorang moderator dan enam vendor tertinggi di dalam platform juga telah ditangkap di Jerman dan Swedia.

Selain menangkap orang terkait, para petugas menyita sejumlah barang bukti yaitu 47 smartphone, 25 komputer, narkotika dan aset 7,8 juta euro (Rp 147 miliar) dari semua tersangka. Penyelidik di Belanda dikabarkan menghancurkan infrastruktur pasar narkoba tersebut.

“Dengan penindakan ini, penegak hukum berhasil melumpuhkan salah satu pasar narkoba terlama di dark web, memutus jalur pasokan utama pada sejumlah zat berbahaya di dunia,” kata Wakil Direktur Eksekutif Operasional Europol, Jean-Philippe Lecouffe.

Toto 4D

Marak Beredar Kode QR Palsu, Ini Ciri Quishing dan Cara Menghindarinya

QR Code

Transaksi finansial dengan memanfaatkan kode QR kini makin populer. Pasalnya, proses pemindahan dana kerap lebih cepat dan praktis ketika sedang belanja kebutuhan sehari-hari.

Biasanya, kode QR juga dimanfaatkan untuk pembayaran di situs tertentu. Namun, maraknya penggunaan kode QR ternyata menjadi ‘gerbang’ baru bagi penipu untuk meguras rekening korban.

Masyarakat perlu berhati-hati dengan kemunculan QR palsu. Metode kejahatan yang digunakan bernama Quishing atau gabungan dari kode QR dan phishing.

Pelaku akan memancing korban untuk mendapatkan informasi dan detail mereka. Saat korban akhirnya memindai kode QR palsu, mereka akan dibawa ke situs palsu.

Menurut laman Wired, pelaku Quishing akan mengelabui seseorang untuk mengunduh sesuatu dalam perangkat.

Ternyata sangat berbahaya untuk perangkat korban. Situs itu akan melacak daftar aplikasi hingga alamat peta korban.

Para pelaku akan membuat orang lain sulit mendeteksi situs tersebut sebelum membuka webnya sendiri. Korban akan diminta memasukkan kredensial login yang akan berguna untuk pelaku.

Namun, ada cara menghindari kejahatan tersebut. Salah satu yang terpenting adalah tidak percaya dengan kode QR yang terpasang di tempat umum atau diberikan orang asing.

Anda juga perlu berhati-hati jika seseorang meningkatkan urgensi dan kekhawatiran untuk segera memindai kode QR di situs tertentu.

Mereka biasanya mengancam seperti penghapusan akun jika tidak melakukan apa yang diminta. Sebaiknya beri waktu bagi diri Anda untuk memroses informasi agar tidak tergesa-gesa memindai kode QR tertentu.

Langkah terakhir, aktifkan otentikas dua faktor di tiap akun yang Anda miliki. Jangan lupa juga keluar (logout) dari perangkat yang tidak digunakan lagi.

Nah, itu dia beberapa langkah agar terhindar dari modus penipuan dengan kode QR palsu atau Quishing. Semoga informasi ini bermanfaat!

PG Soft