Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong digitalisasi pendataan nelayan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis solar subsidi. Ditargetkan, digitalisasi penyaluran subsidi untuk nelayan mencapai 2,2 juta kilo liter (KL) per tahunnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung mengungkapkan, pihaknya akan meningkatkan layanan bagi nelayan untuk membeli Solar Subsidi. Saat ini, sejatinya para nelayan sudah menggunakan QR Code untuk bisa membeli solar subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN).
“Layanan bagi nelayan yang kita inginkan itu adanya digitalisasi layanan. Itu kan selama ini masih mendapatkan rekomendasi dari UPTD TPI (Unit Pelaksana Teknis Dinas Tempat Pelelangan Ikan), Dinas Perikanan. Itu justru dengan integrasi sistem, itu justru ada efisiensi juga bagi nelayan menggunakan kartu,” ujarnya saat mengunjungi SPBUN Tanjung Benoa, Bali, dikutip Selasa (19/11/2024).
Namun, lanjut Yuliot, belum semua nelayan sudah terdaftar QR Code untuk bisa mengakses Solar Subsidi di SPBUN. Di Bali misalnya, terhitung baru 600-an nelayan yang terdaftar memiliki QR Code dari total 37 ribu nelayan yang ada di seluruh Bali.
“Jadi ini kami dengan dinas perikanan itu akan mencoba untuk mendata kembali berapa jumlah nelayan (di Bali), tadi disampaikan totalnya 37 ribu, yang menggunakan QR Code ini kan baru sekitar 600. Jadi kita mengharapkan sekaligus mendata nelayan yang membutuhkan, ya bisa itu nanti sekitar 37 ribu nelayan itu bisa kita data secara keseluruhan,” bebernya.
Sebagaimana catatatan, dengan menggunakan sistem digitalisasi, pemerintah bisa melakukan kontrol perizinan yang dimiliki nelayan sekaligus mengontrol operasionalisasi nelayan hingga produktivitasnya. “Jadi mereka tidak perlu mengurus lagi setiap habis masa berlaku rekomendasi, mereka harus mengajukan perpanjangan-perpanjangan,” imbuhnya.
Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman mengungkapkan kuota solar subsidi untuk nelayan seluruh Indonesia per tahunnya sebesar 2,2 juta kilo liter (kl).
Hingga saat ini, realisasi Solar Subsidi untuk nelayan di Indonesia sebesar 600 ribu kl yang disalurkan melalui 400-an SPBUN di seluruh Indonesia. “Jadi kuota yang untuk nelayan di 2024 sekitar 2,2 juta kilo liter. Nah dari 400-an SPBUN di seluruh Indonesia itu yang sudah melaporkan realisasi itu sekitar 600 ribu (kl),” imbuhnya dalam kesempatan yang sama.