Atlet wushu Jawa Tengah Bayu Peni Hendrasswari menuntaskan penantian medali emas usai menjadi pemenang di final sanda kelas 48 kg putri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
“Ini penantian, kalau saya pribadi ini sudah penantian tiga kali PON,” ujar Peni usai pengalungan medali di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu.
Peni mengatakan pada PON XIX Jawa Barat, dirinya hanya meraih perunggu, sedangkan di PON XX Papua perempuan 28 tahun menyabet medali perak.
Dan kunci kemenangannya kali ini adalah usaha keras dan menjalankan instruksi pelatih. Selain itu kuasa Tuhan dan doa orang tua menjadi faktor nonteknis yang membuatnya bisa tampil trengginas di atas arena.
“Medali emas ini adalah hidup dan mati saya,” kata dia terharu.
Bayu Peni tampil meyakinkan saat mengalahkan Novriza Raihanda dari Aceh. Dia menuntaskan pertandingan lewat kemenangan dua babak langsung. Novriza pun harus puas dengan medali perak.
Sementara itu N Diana Ratna Dewi dari Jawa Barat dan Dewi Erviani (Jambi) berhak atas medali perunggu bersama setelah keduanya gugur di semifinal.
Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut digelar pada 12 hingga 15 September. Sebanyak 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu diperebutkan dari 29 nomor yang dipertandingkan.