Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya badai siklon tropis atau angin topan Krathon terjadi di kawasan Asia Tenggara. Badai ini memiliki kekuatan 35 knot (65 km/jam) dengan tekanan 1.000 hPa, sehingga masuk dalam kategori 1.
Posisinya terletak di Laut Filipina, 18,5 Lintang Utara, 125.0 Bujur Timur, atau sekitar 1.690 kilometer sebelah utara Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Indonesia.
Namun, BMKG memprediksi kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Krathon ini akan meningkat dalam 24 jam sehingga masuk menjadi kategori 2. Pada kategori ini badai memiliki kekuatan yang lebih kuat hingga mampu menimbulkan kerusakan.
Kabar baiknya, arah gerak badai siklon tropis ini menuju arah Barat laut yang kecepatan 7 knot (28 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
BMKG memprediksi posisi badai ini dalam 24 jam mendatang akan berada di Laut Filipina 19.0 Lintang Utara, dan 124.5 Bujur Timur atau sekitar 1.750 km sebelah utara Tahuna, yang bergerak ke arah Barat Laut. Badai ini bergerak dengan kecepatan 50 knots atau 93 km/jam dengan tekanan 992 hPa.
Selain itu BMKG juga melihat badai ini belum memberikan dampak cuaca di Indonesia.
“Siklon Tropis Krathon tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca maupun gelombang di wilayah Indonesia,” tulis keterangan yang dikeluarkan BMKG, Sabtu (28/9/2024).
Mengutip laman BMKG siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar dengan radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 – 200 km. Biasanya siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang mempunyai suhu permukaan air laut hangat lebih dari 26,5 derajat celcius. Terlihat pula angin kencang yang berputar di dekat pusatnya dengan kecepatan lebih dari 63 kilometer per jam.