Kisah perjalanan pendidikan ayah Presiden Prabowo Subianto, yakni Sumitro Djojohadikusumo, membuat Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan terkagum-kagum.
Ia mengaku baru tahu jika Sumitro dididik langsung oleh ekonom peraih Nobel di bidang ekonomi yang mengajar di Universitas Erasmus Rotterdam, yakni Jan Tinbergen.
“Saya bangga juga lihat itu, wow boleh juga, dan Pak Prabowo tak tahu pula barang itu, kita juga baru tahu juga,” kata Luhut saat konferensi pers pertama DEN di kantornya, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Luhut baru mengetahui kisah ini dari koleganya yang sama-sama ditunjuk Prabowo masuk ke DEN, yakni Chatib Basri dan Mari Elka Pangestu. Ia pun mengklaim Sumitro satu-satunya orang Indonesia yang pernah dididik oleh seorang peraih Nobel pencetus teori Tinbergen Rule.
Teori Tinbergen Rule ini secara garis besar bercerita tentang pentingnya pencetusan satu alat kebijakan yang harus bisa dikendalikan atau dikuasai pemerintah mencapai berbagai target kebijakan, dan teori ini ia pastikan kini digunakan pemerintah ke depannya.
“Nah kita terlalu acak-acak selama ini sehingga itu sebabkan kita seperti sekarang ini. Dan presiden kita brief mengenai ini dan Pak Presiden juga tidak aware Prof Sumitro ayahanda beliau,” ucap Luhut.
Terkait kisah Luhut yang menilai Sumitro adalah satu-satunya orang Indonesia yang pernah dididik Tinbergen sebetulnya tidak sepenuhnya bisa dibenarkan, sebab ada kisah lain terkait itu dari Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno.
Saat berbincang dengan detikcom pada 2018 silam, Hendrawan mengatakan Kwik Kian Gie juga merupakan murid dari Tinbergen dan sama-sama sempat berkuliah bersama Sumitro di Nederlandse Ekonomische Hogeschool (NEH) meski beda angkatan.
“Mereka berdua berbeda usia dan kuliah di Rotterdam pada periode waktu yang berbeda. Jadi persamaan lebih pada pendekatan keilmuan yang diajarkan di sana. Sama-sama murid (alm) Prof Jan Tinbergen, Penerima Hadiah Nobel Ekonomi yang pertama tahun 1969,” tutur Hendrawan.
Hendrawan juga berkuliah di Belanda. Namun, dia tak berkuliah di Rotterdam. Hendrawan berkuliah di salah satu perguruan tinggi di Amsterdam, tetapi dia juga berguru pada Jan Tinbergen.
“Pendekatan ekonomi di Belanda lebih bercorak strukturalis, menekankan aspek-aspek demokrasi sosial. Jadi unsur perencanaan ekonomi mendapat tempat istimewa. (Alm) Jan Tinbergen adalah ahli ekonometrika dan perencanaan ekonomi,” papar Hendrawan.