Raksasa otomotif Jerman, Volkswagen atau VW tengah kesulitan dan menutup sejumlah pabriknya di Jerman. Nasib Volkswagen di Indonesia juga tidak kalah mengenaskan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobilnya hanya puluhan unit selama 9 bulan 2024 ini. Dari sisi penjualan ritel atau dari diler ke konsumen akhir hanya 73 unit. Penjualan pada bulan lalu hanya 8 unit, sedangkan pada Juli lebih sedikit lagi yakni 4 unit.
Sementara itu penjualan pabrikan ke diler atau wholesales lebih kecil hanya 61 unit atau rata-rata penjualan per bulan kurang dari 7 unit. Bahkan pada bulan Juli lalu penjualannya hanya 2 unit dan menjadi angka terkecil di tahun 2024 ini.
Sebelumnya pada bulan Juni juga hanya wholesale hanya 4 unit dan Mei di 5 unit. Namun pada Agustus sedikit naik menjadi 9 unit.
Satu-satunya penyumbang penjualan dari mobil ini hanya Tiguan Allspace 1.4 TSI AT. Padahal Volkswagen di Indonesia menjual 3 unit mobil, namun dua lainnya yakni VW T-Cross 1.0 TSI serta VW Polo 1.2 GT TSI tidak mencatatkan penjualan sepanjang 4 bulan terakhir 2024 ini.
Ketika tren penjualan di Indonesia tengah menurun, Direksi Volkswagen di Jerman tengah membahas pemotongan biaya yang drastis diperlukan untuk menjaga agar produsen mobil tersebut tetap kompetitif.
Di sisi lain, Kepala Dewan Pekerja Daniela Cavallo telah menjanjikan “perlawanan keras” terhadap rencana tersebut.
“Pekerjaan saya bukanlah memahami teknologi hingga detail terakhir, tetapi mengadvokasi kepentingan masyarakat,” kata Cavallo kepada surat kabar Die Zeit dikutip Sabtu (28/9/2024)
Sebelumnya, rencana penutupan pabrik ini disebut-sebut akan melibatkan sejumlah pusat produksi di Jerman. Penutupan ini juga merupakan sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 87 tahun sejarah VW.