Google Makin Ditinggal, Gen Z Kini Pindah ke Penggantinya

GenZ Sudah Candu Akut, Tak Bisa Lepas TikTok-YouTube
Foto: Infografis/ GenZ Sudah Candu Akut, Tak Bisa Lepas TikTok-YouTube/ Ilham Restu

Istilah Googling yang merujuk pada kegiatan berselancar di internet menggunakan browser Google, kini sudah tak lagi populer di kalangan generasi muda.

Penelitian menunjukkan generasi muda, khususnya Gen Z, tidak lagi menggunakan mesin pencarian Google untuk mendapatkan informasi secara online.

Gen Z merupakan istilah yang merujuk pada generasi yang lahir mulai 1997-2012. Generasi ini adalah generasi pertama yang bersinggungan dengan internet sepanjang hidupnya.

Analis internet di Bernstein Research, Mark Shmulik mengatakan, Gen Z kini mulai beralih ke platform lain. Hal ini terlihat dari semakin jarang kata Google sebagai kata kerja, yang merupakan tanda bahwa cara mereka berinteraksi dengan internet telah berubah.

“Audiens yang lebih muda melakukan ‘search’, bukan ‘googling’,” kata Shmulik, dilansir dari Fortune, Kamis (12/9/2024.

Menurut Shmulik, analisis menyebut, Gen Z lebih sering membuka aplikasi TikTok ketimbang Google untuk melihat rekomendasi restoran dan hotel.

Atau, mereka akan merujuk ke kreator konten untuk melihat rekomendasi produk yang akan dibeli di e-commerce seperti Amazon. Gen Z juga cenderung melakukan pencarian dengan AI Generatif seperti ChatGPT untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.

Bernstein, menggunakan survei yang dilakukan pada April 2024 oleh Forbes Advisor dan Talker Research terhadap 2.000 warga Amerika. Survei itu mencatat bahwa 45% Gen Z lebih cenderung melakukan “pencarian sosial” melalui situs-situs seperti TikTok dan Instagram daripada Google.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan sekitar 35% generasi milenial, 20% Gen X, dan kurang dari 10% Boomer.

Bahkan seiring bertambahnya usia Gen Z, mereka semakin mengandalkan media sosial sebagai mesin pencari utama.

“Generasi Z juga tumbuh di Internet yang relatif matang. Sudah menjadi sifat alami bagi para pengguna ini untuk langsung mengakses sumbernya,” ujar Shmulik.

Menurut data dari GWI Core, sekitar 40% Gen Z mengatakan bahwa mereka menggunakan media sosial sebagai mesin pencari utama untuk merek, produk, dan layanan pada tahun 2016, dan hampir 52% mengatakan hal yang sama pada tahun 2023.

Sementara media sosial seperti Instagram dan TikTok menyambut para generasi muda dengan menyediakan platform e-commerce dan iklan yang disesuaikan. Bahkan pendapatan iklan AS dari anak di bawah umur mencapai US$11 miliar pada 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*