PT Daya Intiguna Yasa Tbk, salah satu emiten peritel perlengkapan rumah tangga terbesar di RI yang lebih akrab dikenal dengan merk MR. DIY, akan bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan Desember mendatang melalui aksi korporasi Initial Public Offering (IPO).
Rencana dan Jadwal IPO
PT Daya Intiguna Yasa Tbk dengan kode saham MDIY ini akan menawarkan saham untuk IPO sebanyak 2.519.039.400 atau setara 10% dari modal yang ditempatkan.
Sejumlah saham yang ditawarkan tersebut terdiri dari 2.267.135.400 saham milik Azara Alpina Sdn Bhd atau 9% (divestasi) dan 251.904.000 saham baru atau 1%.
Harga yang ditawarkan sendiri berkisar dari Rp1.650 – Rp1.870 per lembar-nya, sehingga dana segar yang potensi diraup sebanyak-banyaknya Rp4,71 triliun.
Adapun jadwal pelaksanaan IPO sebagai berikut :
→ Masa penawaran awal : 25 November – 3 Desember 2024
→ Tanggal efektif : 11 Desember 2024
→ Masa penawaran umum : 13 – 17 Desember 2024
→ Tanggal penjatahan : 17 Desember 2024
→ Tanggal distribusi : 18 Desember 2024
→ Tanggal listing di BEI : 19 Desember 2024
Rencana Penggunaan Dana IPO
Terkait dana IPO yang bisa diraup maksimal sampai Rp4,71 triliun, rencananya akan digunakan untuk tiga hal utama, yakni pembayaran sebagian pokok utang, biaya pembukaan toko, dan modal kerja operasional anak usaha.
Pertama, mayoritas sebanyak 60% atau sekitar Rp2,83 triliun untuk pembayaran sebagian pokok utang ke bank CIMB Niaga. Menurut data prospektus, sampai dengan pertengahan tahun ini, saldo pinjaman tercatat Rp1,28 triliun, tetapi yang akan dilunasi terlebih dahulu sebanyak Rp280 miliar.
Setelah dilunasi sebagian, maka sisa utang menjadi Rp1 triliun dengan waktu jatuh tempo pada 20 Desember 2027 dan tingkat suku bunga JISBOR plus 2% per tahun.
Adapun, penggunaan pinjaman tersebut sudah digunakan perusahaan untuk capital expenditure (capex) selama tiga tahun (2021-2023) untuk perseroran dan empat anak usahanya.
Kedua, dana IPO sekitar 30% atau maksimal senilai Rp1,41 triliun akan digunakan untuk biaya pembukaan toko baru yang terdiri dari biaya deposit dan uang muka sewa toko, renovasi, pengadaan perabotan dan perlengkapan toko di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku pada 2025 – 2026
Terakhir, sekitar 10% atau Rp470 miliar akan disuntikan sebagai modal kerja operasional anak usaha, PT Duta Sentosa Yasa.
Sepak Terjang Underwriter
Aksi IPO MDIY ini menggandeng dua upenjamin emiten, yakni CIMB Niaga Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
Jika melihat sepak terjangnya, untuk CIMB NIaga Sekuritas sempat banyak menjadi underwriter pada periode IPO 2022. Waktu itu, ada lima saham, yaitu ADCP, TLDN, AXIO, OMED, dan STAA. Berikut rinciannya :
Sementara, untuk Mandiri Sekuritas menjadi penjamin emisi untuk empat emiten yang terbilang cukup jumbo pada 2023 lalu, yakni PGEO, NCKL, AMMN, dan CNMA.
Berikut rincian pergerakan harga saham pada saat hari pertama listing dari dua underwriter tersebut :
Jika melihat secara persentase, mayoritas mengalami kenaikan kecuali ADCP dan PGEO. Namun, secara teknikal candle kebanyakan ditutup merah yang menunjukkan volatilitas tinggi saat hari pertama melantai di bursa.
Sekilas Bisnis Perusahaan
Berbicara soal bisnis, MR. DIY sendiri merupakan salah satu toko ritel raksasa yang menjamur di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Toko ini menyediakan berbagai produk mulai dari kebutuhan rumah tangga, alat kantor, hingga aksesoris.
Perusahaan ini asalnya dari Malaysia. Mengutip website resmi MR DIY Indonesia, Selasa (26/11/2024), MR. DIY membuka toko pertamanya di Jalan Tuanku Abdul Rahman pada Juli 2005 dan sekarang telah berkembang menjadi toko perlengkapan besar di Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Indonesia, Filipina, dan Kamboja.