
Harga komoditas beras medium di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan hari ini, Selasa (27/8/2024) tembus level Rp14.000 per kg, atau jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500 per kg dari yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam Peraturan Bapanas Nomor 5 Tahun 2024 tentang HET. Aturan itu menetapkan, HET beras medium di wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan adalah Rp 12.500 per kilogram (kg) (dari sebelumnya Rp10.900/kg) dan HET beras premium Rp 14.900 per kg (dari sebelumnya Rp13.900/kg).
Pantauan CNBC Indonesia di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan, harga beras medium dipatok di kisaran Rp13.000-Rp15.000 per kg. Hal ini sebagaimana diungkapkan tiga pedagang beras seperti Hadi, Babai, dan Ahmad.
Hadi mengatakan, sudah beberapa bulan ini harga beras medium stabil di kisaran Rp13.000-Rp14.000 per kg, tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Ia mengaku modal belanjanya di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), untuk beras medium harganya sudah dipatok Rp12.000-Rp13.000 per kg.
“Medium itu sekarang sekilonya Rp14.000, ada juga sih yang Rp13.000 (per kg), paling murah itu. Harga ini sudah lama stabil di Rp13.000-Rp14.000 per kg, sudah berbulan-bulan,” kata Hadi saat ditemui CNBC Indonesia di lokasi.
Ia menyebut HET beras medium Rp12.500 per kg saat ini tidak bisa diterapkan di pedagang pasar turunan, seperti pedagang di Pasar Tebet Timur. Pasalnya, harga itu merupakan harga beli mereka di Pasar Induk.
“Itu HET Rp12.500 (per kg) mah di induk saja kali, kalau di pedagang pasar kayak saya mah sudah nggak segitu. Barangnya dari sana sudah mahal. Saya beli di (pasar) induk paling murah sudah Rp12.000 dari sana,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan pedagang lainnya, Babai. Ia mengaku menjual beras medium paling murahnya Rp14.000 per kg.
“Paling murah kita jual Rp14.000 (per kg), beras medium. Itu harga beras yang paling bawah. Sudah lama sih harga segitu saja, stabil, nggak ada naik atau turun sudah berbulan-bulan,” kata Babai.
Kendati demikian, baik Hadi, Babai, maupun Ahmad menyebut persediaan beras melimpah, atau tidak lagi mengalami kelangkaan seperti yang terjadi di awal tahun 2024 lalu.
“Kalau stok sih aman ya, nggak langka. Cuma ya itu harganya segitu saja, nggak ada naik atau turun. Gimana kita mau jual HET kalau harga beli kita saja sudah segitu,” ujar Ahmad.
KSP Ingatkan Pergerakan Harga Beras Medium
Adapun berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) milik Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga beras medium secara rata-rata nasional sejak awal bulan Agustus 2024 stabil di angka Rp14.600 per kg. Karena itu, Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Perekonomian Edy Priyono dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (26/8/2024), mengingatkan agar intervensi Perum Bulog fokus menyasar wilayah-wilayah yang harga berasnya melambung.
Edy mengatakan, ada sejumlah komoditas pangan yang harganya dalam status tidak aman. Yaitu, beras medium, bawang putih, bawang merah, dan daging ayam. Beras medium dan bawang putih masuk kategori dengan disparitas harga antar daerah sedang, sementara bawang merah dan daging ayam disparitas harganya kategori tinggi.
“Beras medium, sebenarnya kalau dari sisi kenaikannya, relatif stabil ya kalau dibandingkan secara bulanan, harganya stabil. Cuma stabilnya itu di atas HET (harga eceran tertinggi). Kalau kita rata-ratakan HET-nya Rp13.033 lebih sedikit, sedangkan rata-rata nasional beras medium sudah mencapai Rp14.000-an lebih,” kata Edy.
“Ini patut jadi perhatian, khususnya teman-teman di Badan Pangan, mungkin Bulog juga ya, tapi terutama Badan Pangan ya. Apakah mau dilakukan langkah-langkah korektif sehingga menurunkan harga beras, atau mungkin harga lain?,” tambahnya.
Namun, merespons pernyataan tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membantah dan mengatakan harga beras medium tidak mungkin tembus ke angka Rp14.600 per kg, atau terbang tinggi jauh dari HET.
“Di mana beras medium Rp14.600 (per kg). Enggak, coba lihat di Badan Pangan datanya. Engga terlalu jauh kok. Engga Rp14.600 (per kg), enggak. Enggak mungkin beras medium segitu. Ayo sekarang sama-sama ke pasar beras, coba lihat beras medium apa benar Rp14.600 (per kg),” bantah Arief saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (26/8/2024).
“Beras medium itu Rp12.500. Enggak, enggak mungkin. Karena beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) salah satu fungsinya itu untuk stabilisasi. Enggak mungkin, enggak mungkin kalau medium itu Rp14.000-Rp15.000,” sambungnya.