Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Biak Numfor, Papua menyebut penetapan status Bandara Internasional Frans Kaisiepo berpeluang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Papua.
“Bahkan dengan status Bandara Internasional Frans Kaisiepo bisa mendukung aktivitas perdagangan dan ekspor ke luar negeri,” ujar Kepala Dinas Para Biak Numfor Onny T Dangeubun,Senin.
Diakuinya, jajaran Dispar dan Pemkab Biak Numfor sangat berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia karena telah menetapkan status Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak.
Ia berharap, dengan status Bandara Internasional Frans Kaisiepo bisa menjadi pintu masuk kunjungan wisman ke wilayah Papua, Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
Sementara, Kepala Imigrasi Kelas II TPI Biak Jose Rizal mengakui, keputusan pemerintah menetapkan status Bandara Internasional Frans Kaisiepo diharapkan menjadi pintu kunjungan wisatawan ke daerah ini.
“Kami sudah berkoordinasi dengan otoritas pengelola Bandara Internasional Frans Kaisiepo untuk menyiapkan fasilitas tempat pemeriksaan Imigrasi bersama Bea Cukai dan Karantina Pertanian,” katanya.
Bagi Imigrasi Biak, lanjut dia, dengan status Bandara Internasional Frans Kaisiepo, meningkatkan konektivitas penerbangan ke luar negeri langsung ke Biak.
“Imigrasi siap berkolaborasi memanfaatkan fasilitas status Bandara Internasional Frans Kaisiepo,” katanya
Berdasarkan data diperoleh ANTARA, Senin, disebutkan penetapan bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025 dan KM 38 Tahun 2025.
Hingga,Senin (18/8) aktivitas layanan penerbangan di bandara Internasional Frans Kaisiepo berjalan normal melayani angkutan penumpang tujuan Jayapura dan Makassar hingga Jakarta.